August 11, 2012

imajinasi

hal-hal lain mengenai diri saya didapatkan dengan melewati ribuan hari dengan banyak orang.
saya tipe darah A rhesus +. saya melankolis (tipe 2) yang terkadang menjadi melankolis sanguinis atau melankolis koleris. saya hampir mencintai menulis. karena apa?
karena saat saya menulis, dunia seolah milik saya. saya berhak atas imajinasi saya sendiri. menulis membuat saya tau bahwa imajinasi saya bukan hanya bayangan. ia nyata dan hidup.
saya bukan seorang konseptor. itu jelas. saya hanya berjalan dengan sedikit logika dan semangkok penuh imajinasi. dan sejak kuliah saya sadar itulah mengapa saya begitu mudah menerima begitu banyak kerjaan.
detik ketika saya ditawari mengepalai sebuah divisi yang menjadi otak sebuah kepanitiaan besar di angkatan, saya hanya membayangkan hari-hari sibuk luar biasa menjelang pelaksanaan. saat saya mulai berpikir, dengan apa saya mulai mengawali? sekejap saya akan tersenyum lebar. karena saya memilikinya. ya, imajinasi saya hidup. saya tahu saya akan baik-baik saja.

tahukah anda apa bedanya menjadi seorang atasan dan bawahan dalam sebuah kerjaan?
saat anda menjadi bawahan, anda memang berhak memiliki imajinasi anda sendiri. tapi imajinasi anda akan sangat tergantung pada atasan anda. apabila atasan anda adalah seseorang yang tidak memiliki imajinasi seperti anda, maka anda bisa dengan mudah membuat imajinasi anda menjadi konsep yang berjalan dengan mengutarakannya pada atasan anda. tapi bila atasan anda adalah seorang yang penuh dengan imajinasi, jelas imajinasi anda akan menjadi milik anda sendiri. karena konsep yang berjalan adalah imajinasi atasan anda. anda tidak tahu mana yang akan menjadi option. karena tiap orang berbeda.

itulah mengapa saya lebih memilih untuk menjadi atasan. karena selain imajinasi saya akan berjalan di lingkup yang lebih luas (tidak hanya di otak), saya juga akan mendapat banyak ide untuk membuatnya lebih sempurna.